Mengenai Saya

Foto saya
purwokerto, jawa tengah, Indonesia
terimakasih kawan,,karena kau,,sekarang aku bisa bahagia,,teruslah belajar apa yang bisa dan dapat kamu lakukan untuk kebahagiaanmu,,,jadilah sahabatku dan telusuri diriku,,,semoga ini bisa menjadikan kita untuk bisa saling berbagi,,,thank,,,

Rabu, 28 Maret 2012

YANG AKU INGIN

 Aku ingin..
jika aku mempunyai seorang sahabat,aku ingin rasa persahabatan itu berjalan apa adanya,mengalir begitu saja,tanpa ada ketertutupan..juga penutupan.

aku ingin..

jika aku mempunyai seorang yang dapat aku percayai sebagai teman ceritaku,aku ingin,aku ingin sekali membagi segala resahku..

jika aku sendirian,aku pasti akan selalu mencari seorang sahabat..
 ya entahlah kenapa..aku selalu membutuhkannya..hee ngga penting banget yaa
jika aku merana aku pasti selalu mencarimu..
dan jika seseorang ternyata membutuhkanku..

ya allah..aku bahagia banget rasanya..berarti masih ada sahabat atau teman yang mau memposisikan aku sebagai orang yang sangat dan mungkin masih penting buat dia
 aku senang bangetttt.....andai itu beneran yaa..
aku inginbanget kalau teman lagi sedih atau dalam kebahagiaan..aku ingin menjadi orang yang pertama kali mendapat ceritanyaa..
hei apa aku sedang  bermimpi..??
 nggak kan..??
 iihh tapi aku ...
  ahhhhh...sahabatt...
 aku bingung....aku masih sahabatmu (atau) 

ahhh..nggak tauu....yang sudah pasti mungkin aku hanya ingin banget mengulang masa-masa bersahabat dengan teman karibku kayaknya...fufufuuuu...

 

Jumat, 16 Maret 2012

risau malam

dosakah aku..??
dosakah aku bila ku mengingatmu..??
bila ku menginginkanmu tuk hadir menemaniku di setiap waktuku..
dosakah aku jika terlalu mengharapkanmu tuk menjadi sang penentu takdirku..
 disaat aku limbang..disaat aku gelisah..
tak tau entah kenapa hannya bayangan samarmu yang selalu terbayang dalam akal sehatku..
apa ini wajar..?? apa ini tak berlebihan kawan..??
aku memang bukan siapa-siapa untuk kau ingat..
tapi bisakah sedikit saja kau mengingatku..??
merasakan sedikit saja apa yang selalu aku rasa di balik senyum ceriaku ini..
aku mampu menahanyya karna apa..??karena apa kau tahu kawan/??..
setiap kali aku kangen,dalam diam aku selalu menyebutmu dalam relung hatiku walau aku tertusuk didalamnya.
saat aku merasa sendiri,aku selalu membayangkan waktu saat aku bersamamu,entah itu cuma sebatas khayalan saja,tapi aku bisa merasakan kehadiran itu..walau tak nyata ..
antara ada dan tidak adanyapun semakin sulit kuartikan..
apa aku terlalu mengegumimu hingga aku jauh terlena hingga seperti ini..
jiwaku yang telah kau bawa,tak bisa lagi kuambil seorang diri tanpa penawar lain..
aku hidup begini saja adalah sebuah keputusan terhebat yang pernah ku jalani..
karena aku tak sanggup jika aku terlalu memaksa tuk melupakanmu..
aku tak mampu hidup dengan kehadiran yang bukan denganmu..
kau terlalu memberi indah dalam kehidupanku tanpa aku sadari,membuat aku menangis memejamkan mata saat berusaha melenyapkan bayangmu..
 aku tak sehebat yang kau kira kawan..
aku mengerti karna kau selalu menganggapku tegar seperti kata dan sikapku..
tapi apa yang kau tau dibalik semuanya..aku pernah bilang aku akan selalu menjaga tali persahabatan yang kita miliki ini..
yah,aku selalu bertarung karena itu kawan..
karena janjiku sendiri..
karena janjiku sendiri aku terluka..
karena janjiku sendiri aku tersiksa..
sungguh tiada yang bisa menggantikan posisi terindah dari sosokmu untukmu..
selalu aku mencobanya..
selalu aku memaksanya..
tapi selalu berakhir dengan kebencian yang tersisa malah..
aku selalu berdoa pada tuhan,,
memandang bulan di malam hari..
aku pernah bilang kan..
aku lebih suka memilih bulan daripada bintang..
dan sedikitpun aku tak pernah mau disamakan dengan bintang...
 aku ingin kita bersatu seperti bulan yang terang..bukang pecahan bintang yang tak kumengerti dan kecil..
aku rindu kamu..
aku kangen kamu..
ya allah..aku selalu berdoa padamu,bila memang dia bukan untukku maka lenyapkanlah 'dia' dari bayangan dan fikiranku..
aku sudah terlalu banyak menderita dan terluka karenanya..
air mata ini bahkan sudah tak mampu lagi terhitung,berapa kali ku meneteskan airmata saat aku menginginkanya..
 aku tak kuasa menahan gejolak hati dan naluri yang semakin aku tak mengerti..
aku ingin menyerah pada nasib..tapi aku tak kuasa menahan takdirku..
aku hanya manusia biasa,,
aku tak mampu memaksa..
hanya sebait doa-doa yang selalu aku ucapkan,
agar bayanganmu segera berlalu ..
 ya allah...kuatkanlah niat hambamu ini..
 dalam keterpurukan ini,aku ingin hanya KAU lah yang selalu aku sebut..
 allahhuakbarr...
 pergilah kasihh..
 waktumu menjagaku sudah usai..mungkin aku hanya terkait ikatan batin antara kekasihku (alm.galih ) saja yang pernah memintamu untuk menjagaku sampai aku dewasa dan mampu memberi keputusan sendiri..
aku sudah 24 tahun..

ya tuhan..tempatkanlah sahabatku yang sekaligus kekasihku di tempat yang paling indah di surga..
aku sayang semuanya..
tapi aku juga butuh ketenangan batin yang alami..
 tuhan selalu mendengar segala doa-umatnya yang tertatih..
 amin ya allah..

Kamis, 15 Maret 2012

rindu kampung halaman








hmm..kalo lagi sendirian kayak gini..pasti selalu mikirin yang nggak-nggak..
jadi kangen sama orang-orang di rumah..
kangen sama emak..
sama bapak..
sama lingkungan sekitar..
saudara semuanyaa..
dan adik-adikku yang selalu bikin rame .biarin ramenya karena berantem..tapi saat-saat keramaian itu yang aku lagi inginkan...
akduuhh..jadi pengen banget mudik kalo udah kayak gini
hmm..kangen...kangennn..kangennnnnnn...!!!!
aku pengen pulang ..
huhuhuhuu..
sabarr..sabarr..semoga ajah
setengah yahun lagi aku jadi dapat liburan..
pasti aku kan pulang ngikut rame-rame berantem sama adik-adik'ku yang pada jagoan itu..
hahaa..
  

Rabu, 14 Maret 2012

terluka (padi band lyrics)

Langit masih terbalut mendung hitam
Masihku cemas bila saatnya datang
Badai... angin... topan menghempas
Segalanya... kapankah akan berakhir

Lumpur merendam
Pilunya belumlah sirna
Jika mentari panasnya tak lagi menyengat
Apakah ini adalah... akhir dari
Tempatku berpijak

Kita mungkin terluka
Ataupun bisa mati
Tapi janganlah pernah menyalahkan hidup

Siapkan hati
Siapkan jiwa
Atas segalanya yang bisa terjadi

Gelombang biru menghunjam menyapu bumi
Puing-puing tersisa
Mengiris hati
Bilakah fajar akan bersinar
Dan berpijar lagi menerangi dunia

Kita mungkin terluka
Ataupun bisa mati
Tapi janganlah pernah menyalahkan hidup

Persiapkan hati
Persiapkan jiwa
Atas segalanya yang bisa terjadi

Biar terjadi

Biar terjadi

Kita mungkin terluka
Ataupun bisa mati
Tapi janganlah pernah menyalahkan hidup

Persiapkan hati
Persiapkan jiwa
Atas segalanya yang bisa terjadi

Kita mungkin terluka
Ataupun bisa mati
Tapi janganlah pernah menyalahkan hidup

Persiapkan hati
Persiapkan jiwa
Atas segalanya yang bisa terjadi

Bila terjadi

kasih tak sampai (padi band lyrics)

Indah..
Terasa indah..
Bila kita terbuai dalam alunan cinta..
Sedapat mungkin terciptakan rasa..
Keinginan saling memiliki
Namun bila,
Itu semua dapat terwujud
Dalam satu ikatan cinta
Tak semudah seperti yang pernah terbayang..
Menyatukan perasaan....
Chorus:
Tetaplah menjadi bintang dilangit
Agar cinta kita akan abadi
Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini,
Agar menjadi saksi cinta kita
Berdua...
Berdua..
Sudah..
Lambat sudah...
Kini semua harus berakhir
Mungkin inilah jalan yang terbaik
Dan kita mesti relakan kenyataan ini
Chorus
Music
Menjadi saksi kita berdua

menerobos gelap (padi band lyrics)

Ku ikrarkan hati untuk maju melangkah pergi
Menerobos dinding-dinding gelap ini
Tak kupertanyakan lagi
Seperti waktu itu, pernah kuterjebak,
Tanpa satu teman menemaniku...

Ketika aku tenggelam
Dalam kesunyian ini
Kucoba mendamaikan hatiku
Sepatutnya, aku mampu melaluinya
Menjejakkan kakiku
Meretaskan jiwa
(Ku) Tegaskan diriku untuk melewatkan hari
Dengan keyakinan hati yang kumiliki
Biar... Aku ikhlaskan peluhku
Basahi jiwaku, Sirami hatiku
Aku akan tetap terus melangkah

Selagi aku tenggelam
Dalam kesunyian ini
Kucoba mendamaikan hatiku
Sepatutnya, aku mampu melaluinya
Menjejakkan kakiku
Meretaskan jiwa

(Ketika aku tenggelam
Dalam kesunyian ini
Kucoba mendamaikan hatiku)
Sepatutnya aku mampu melaluinya
Melangkahkan kakiku
Menuju cahaya

tempat terakhir (padi band lyrics)

Meskipun aku di surga
Mungkin aku tak bahagia
Bahagiaku tak sempurna
Bila itu tanpamu

Lama sudah kau menemani
Langkah kaki di sepanjang
Perjalanan hidup penuh cerita

Kau adalah bagian hidupku
Dan akupun menjadi bagian
Dalam hidupmu yang tak terpisah
Kau bagaikan angin
Di bawah sayapku
Sendiri aku tak bisa seimbang
Apa jadinya bila kau tak di sisi

Meskipun aku di surga
Mungkin aku tak bahagia
Bahagiaku tak sempurna
Bila itu tanpamu

Aku ingin kau menjadi
Bidadariku di sana
Tempat terakhir melabuhkan
Hidup di keabadian

Bila nanti aku kehilangan
Mungkin itu hanya sesaat
Karena ku yakin kita kan bertemu lagi

sahabat selamanya (padi band lyrics)

Dua tiga kapal berlayar di samudra
Ayo sahabatku kita bergembira
Bermain bernyanyi bersama
Menikmati indahnya dunia

Karna sahabat untuk selamanya
Bersama untuk selamanya
Kau dan aku sahabat
Untuk selamanya setia

Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang-renang kita ketepian
Kita berbeda untuk saling mengisi
Segala kekurangan kita...
Menjadi sahabat untuk selamanya
Atasi semua perbedaan
Kau dan aku sahabat
Untuk selamanya...
Selama-lamanya setia

Tak ada bukit yang terlalu tinggi
Untuk kita daki bersama
Dan tak ada laut yang terlalu dalam
Untuk diselami

Sahabat untuk selamanya
Bersama untuk selamanya
Kau dan aku sahabat
Untuk selamanya Ooo...

Sahabat untuk selamanya
Berbagi dan saling menjaga
Kau dan aku sahabat
Untuk selamanya
Selam-lamanya
Untuk selamanya setia

mahadewi (padi band lyrics)

Hamparan langit maha sempurna
Bertahta bintang-bintang angkasa
Hanya satu bintang yang berpijar
Teruntai turun menyapaku

Ada tutur kata terucap
Ada damai yang kurasakan
Bila sinarnya sentuh wajahku
Kepedihanku pun...terhapuskan

Alam rayapun semua tersenyum
Merunduk dan memuja hadirnya
Terpukau aku menatap wajahnya
Aku merasa mengenal dia

Tapi ada entah dimana
Hanya hatiku mampu menjawabnya
Maha Dewi resapkan nilainya
Pencarianku pun...usai sudah

Maha Dewi resapkan nilainya
Maha Dewi tercipta untukku

demi cinta (padi band lyrics)

Tautan waktu berjalan...
Seiring langkah kita bersama
Mendewasakan semua rasa
Perasaan jiwa

Tak akan mungkin memungkiri
Menyangkal arti cinta
Biar angin menentang
Pun langit terhempas

Menyangsikan cinta
Dalam keras kehidupan
Naif terlahir
Kewajaran terkodrati
Lelapkan semua...!

Reff
Demi cinta..bersandinglah
(Dalam sisi hidupku ini)
Demi cinta..berjanjilah
(Melangkah kita bersama)

Perlahan kita mulai belajar
Melaraskan batin
Meluaskan ruang
Tingkap pengertian
Tak pernah ku merasakan
Penat menjadi beban
Biar peluh mengalir
Pun mesti terluka
Damai...kita bersama
Sucikan cinta

jawaban hati (padi band lyric)

ingin ku seperti mereka
membagi suka dan duka
teruntuk kasih yang tercinta
lepaskan kasihsayang ku
namun ku ragu ungkapkan itu
sisi hati yg pernah terluka

reff
namun sendat semua itu
kuungkapkan kata cinta
kata cinta tapi hati sepi rindu,
rindu kamu jawaban hati
s'lalu ku coba dan ku coba
entah apa yang terjadi
memang harapan tak senada
kau turuti kehendakmu

disini tanpamu (padi band lyric)

Berjalan pagi lalui hari
Warnai hitam putih hidup ini
Mencoba mencari mimpi
Jiwa yang tertidur
Dalam derasnya
Sisi dunia yang terus berputar
Membawa diriku
Kucoba lagi tuk berbalik
Menatap jejak yang sempit kuukir
Namun ternyata aku tertinggal
Dari langkah-langkah yang berlalu
Cepat meninggalkan diriku sendiri
Dalam sunyiku

Reff
Dan aku,
Tak ingin disini tanpamu
Menanti waktu yang berlalu
Membawa ke batas nanti,
Yang kurasa takkan mungkin
Kutemui selamanya
Tanpa dirimu disisiku

Begitu rupa cobaan kutemui
Mecoba menghempaskan kejalan
Penuh liku
Dan kuanggap itu semua
Bagian dari cerita hidupku
Yang takkan berakhir

sudahlah (padi band lyric)

Cerita lalu seakan nyata
Larut kita didalam rasa
Mengalir terbawa jangan teruskan

Kita yang pernah mengukir cinta
Berbayang masa saat bersama
Hanyutkan kita coba hentikan

Reff
Sudahlah...aku pergi
Sudahlah...aku pergi

Lelahkan jiwa meski berharap
Rasakan lagi cinta kita dulu
Tapi ah..ah..kita terpisahkan

Derasnya sisi religi
Mengasah alur hidup kita
Jangan sesali
Coba kuatkan hati..oh
Aku pergi

jawaban hati (padi band lyric)

ngin ku seperti mereka
membagi suka dan duka
teruntuk kasih yang tercinta
lepaskan kasihsayang ku
namun ku ragu ungkapkan itu
sisi hati yg pernah terluka
reff
namun sendat semua itu
kuungkapkan kata cinta
kata cinta tapi hati sepi rindu,
rindu kamu jawaban hati

s'lalu ku coba dan ku coba
entah apa yang terjadi
memang harapan tak senada
kau turuti kehendakmu

menanti sebuah jawaban (padi band lyric)

Aku tak bisa luluhkan hatimu
Dan aku tak bisa menyentuh cintamu
Seiring jejak kakiku bergetar
Aku tlah terpaku oleh cintamu
Menelusup hariku dengan harapan
Namun kau masih terdiam membisu
Sepenuhnya aku...ingin memelukmu
Mendekap penuh harapan...tuk mencintaimu
Setulusnya aku...akan terus menunggu
Menanti sebuah jawaban tuk memilikimu

Betapa pilunya rindu menusuk jiwaku
Semoga kau tau isi hatiku...
Dan seiring waktu yang terus berputar
Aku masih terhanyut dalam mimpiku

Aku tak bisa luluhkan hatimu
Dan aku tak bisa menyentuh cintamu

beri aku arti (padi band lyric)

Menjumpai hari suasana sepi
Menikmati nafas alam tak terasa
Beragam warna terbayang sekilas
Menyingkirkan luka
Tanpa diminta

Pernahkah kusadar tanpa
Itu semua
Dalam terang surya selalu terjaga
Memahami makna arti kenyataan
Keremangan senja selipkan hampa
Reff
Dimana kawanku...
Inginku menyapa
Beri aku ruang...
Tempatkan diriku
Dimana kawanku...
Semakin menjauh
Beri aku arti...
Tak ingin berbeda

Memalingkan wajah
Acuhkan muka
Menyamakan arti
Bukan suara hati
Ingin berbicara
Hasrat pengungkapan
Masih pantaskah
Aku... disampingmu

Say No To Drugs!

SOBAT (PADI BAND LYRIC)

Sobat, aku sungguh tak mengerti
Semua ini bisa terjadi
Setelah perkenalan itu
Aku terhanyut
Aku sebenar-benarnya tak kuasa
Mendambakannya, merindukannya
Kutahu dia milikmu tercinta
Sebagai kembang yang kau pilih
Namun hatiku hatinya
Mengisyaratkan rasa
Ingin memetik, merangkai
Menjalinkan ikatan abadi
Mendambakannya, mendambakannya
Reff.
Oh&..sobat, maafkan aku mencintainya
Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti
Oh&..sobat, maafkan aku mencintainya
Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti
Mencoba menahannya himpitan rasa itu
Merajam keruhnya jiwaaku
Ternyata hidupku dan dirinya terikat rasa tulus
Takkan menyusutkan pelukku dan rindunya
Mendambakannya, merindukannya
Back to Reff.

Semua Tak Sama (PADI BAND LYRIC)

Words : Piyu
Music : Rindra, Fadly, Piyu


Dalam benakku lama tertanam
Sejuta bayangan dirimu
Redup terasa cahaya hati
Mengingat apa yang telah kau berikan
Waktu berjalan lambat mengiring
Dalam titian takdir hidupku
Cukup sudah aku tertahan
Dalam persimpangan masa silamku
*Coba tuk melawan getir yang terus kukecap
Meresap ke dalam relung sukmaku
Coba tuk singkirkan aroma nafas tubuhmu
Mengalir mengisi laju darahku
Reff.
Semua tak sama, tak pernah sama
Apa yang kusentuh, apa yang kukecup
Sehangat pelukmu, selembut belaimu
Tak ada satupun yang mampu menjadi sepertimu
Apalah arti hidupku ini memapahku dalam ketiadaan
Sgalanya luruh lemah tak bertumpu hanya bersandar pada dirimu
Ku tak bisa (sungguh) tak bisa
Mengganti dirimu dengan dirinya,
Back to *, Reff

BEGITU INDAH (PADI BAND LYRIC)

Bila cinta...menggugah rasa
Begitu indah...mengukir hatiku
Menyentuh jiwaku...
Hapuskan semua gelisah

Duhai cintaku...duhai pujaanku
Datang padaku...dekat di sampingku
Kuingin hidupku
Selalu dalam peluknya

Reff
Terang saja...aku menantinya
Terang saja...aku mendambanya
Terang saja...aku merindunya
Karena dia...karena dia
Begitu indah

Duhai cintaku...pujaan hatiku
Peluk dirimu...dekaplah jiwamu
Bawa ragaku melayang
Memeluk bintang

RAPUH (PADI BAND LYRIC)

Kularut luruh dalam keheningan hatimu
Jatuh bersama derasnya tetes airmata
Kau benamkan wajahmu yang berteduhkan duka
Melagukan kepedihan di dalam jiwamu
Tak pernah terpikirkan olehku
Untuk tinggalkan engkau seperti ini
Tak terbayangkan jikaku beranjak pergi
Betapa hancur dan harunya hidupmu

Sebenarnya ku tak ingin berada disini
Di tempat jauh yang sepi memisahkan kita
Kuberharap semuanya pasti akan berbeda
Meski tak mungkin menumbuhkan jiwa itu lagi

Aku tak mengerti apa yang mungkin terjadi
Sepenuh hatiku aku tak mengerti

SAVE MY SOUL (PADI BAND LYRIC)

Now I'm sitting here in the corner of my room
Staring through the window watching the sun goes down
And the shadows starts to creep across the floor
In this loneliness I'm crying in my bed

And the rain begins to fall down on me
As the sadness grows deep in inside of me
And I feel a little insecure right now
I am crawling looking for a place to hide
So where have all my lights gone?
For I need to find a way out of here
In my every breath I am chanting Your name
Give me strength so I can save my soul...

My mind keeps telling me to hold on
And it says I have to be a real man
I'm still wondering if I'll ever find my way
That leads me to Your light, into Your grace

So where have all my lights gone?
For I need to find a way out of here
In my every breath I am chanting your name
With my every breath I'm hoping
I can find the way to save my soul...

BIDADARI (PADI BAND LYRIC)

Aroma wangi surgawi
Sirami jiwaku ini
Bagai bunga yang terindah
Merekah dan tetap suci

Seribu wajah yang terlintas
Hanya satu yang ada di hati
Janjikan ketulusan cinta
Abadi selamanya

Kuyakin dan pasti kau ada dibenakku
Ku takkan berhenti menunggumu
Oh...

Reff
Bidadari...hadirlah malam ini
Dalam mimpiku
Bidadari...senyumlah kau kini
Sambutlah rinduku

Sepenggal bulan kan kembali
Menjadi purnama yang terang
Seterang hati dan jiwamu
Oh...bidadariku

Mungkinkah aku bisa menyapamu
Meraih semua imajimu
Bercanda bercinta bersamamu
Oh...

Bidadari...hangatkan jiwaku
Bersama cintamu
Bidadari...sadarkan ragaku
Selamatkan aku

HITAM (PADI BAND LYRIC)

Oh jiwaku...
Dimanakah aku kini
Kau bawa aku malintasi tempat yang tinggi
Oh tubuhku...
Mengapa angkau kini masih membisu,
Tak kunjung bebicara padaku...
Oh...
Ceritakanlah padaku,
Apa yang mengeruhkan
Hati dan jiwaku
Tolonglah...
Kau tuntunkan aku lagi...
Agar ragaku menyatu bersama isi jiwaku
Penuntun jiwaku...
Luruskan hatiku...
Seandainya aku tahu apa yang akan terjadi nanti
Aku masih melayang, bersandingkan langit hitam...
Masih melayang
Terus melayang
Oh...
Ceritakanlah padaku,
Apa yang mengeruhkan hidup dan jiwaku...
Tolonglah...
Kau tuntun aku lagi...
Kau tutunkan aku lagi...
Agar ragaku menyatu bersama isi jiwaku
Tak perlu kutangangisi
Kupasrahkan sekuat hati
Saat jiwa terlepas...
Saat jiwa terlepas...

TAK HANYA DIAM(PADI BAND LYRIC)

Meresap kecup hangat... sebentuk cinta
T'lah terukir di dalam jiwaku
Seperti tetes embun menyegarkan hari
Terciptakan keajaiban di hati..

Cinta bukan hanya sekedar kata
Cinta tak hanya diam
Aku yang berkelana mengarungi hidup
Mencari untaian arti, makna...
Apakah sesungguhnya balasan dari cinta
Pasti bukan harta dunia semata...

Cinta bukan hanya sekedar kata
Cinta bukan hanya pertautan hati
Cinta bukan hasrat luapan jiwa
Cinta tak hanya diam...

Jika mungkin bumi harus terguncang badai
Tapi cinta takkan mungkin hilang

Cinta bukan hanya sekedar kata
Cinta bukan hanya pertautan hati
Cinta bukan hasrat luapan jiwa
Cinta adalah cinta

KEMANA ANGIN BERHEMBUS(PADI BAND LYRIC)

Kemanapun angin berhembus ..

Menuntun langkahku, memahat takdir hidupku disini

Masih tertinggal wangi yang sempat engkau titipkan

Mengharumi kisah hidupku ini

Meski ku terbang jauh melintasi sang waktu

Kemanapun angin berhembus

Aku pasti akan kembali

Kulukiskan indah wajahmu dihamparan awan

Biar tak jemu kupandangi selalu

Kubiarkan semua cintamu membius jiwaku

Yang memaksaku merindukan dirimu

Meski langit memikatku dengan sejuta senyuman

Aku tak akan tergoyahkan

Aku pasti akan kembali

SEANDAINYA AKU MASIH BISA MEMILIH(PADI BAND LYRIC)

Dari jauh lubuk hatiku
Jiwaku resah mencari tahu
Apa yang sedang kurasakan kini
Terguncang aku mengingat engkau

Reff #
Seandainya aku masih bisa memilih
Akan kupilih engkau sebagai kekasih sejatiku
Betapa semua harapan hanya untukmu
Akan kupahat namamu dalam pusara hatiku

Kaulah rahasia terbesar hidupku
Yang takkan mungkin aku ungkapkan
Kusimpan erat perasaanku
Meski ajal menantiku

SEPERTI KEKASIHKU (PADI BAND LYRIC)

Engkau...seperti ..
kekasihkuYang dulu
Sungguh...hadirmu
Menyejukkan risau jiwaku
Begitu lekatnya...
Perasaanku kini padamu
Hingga...anganku kusandarkan padamu

Reff
Memang gerakmu
Memang langkahmu
Mengingatkan aku pada
Dirinya yang telah berlalu
Inginku menyangkal
Inginku membantah
Betapa pesona dirimu
Memikat erat jiwaku

Mungkin terbuai
Mungkin aku terlena
Ada keingingan yang tak tentu arah
Engkau...tercipta
Bukan untuk bersama
Biar...kunikmati kerinduan ini

Maafkan aku yang selalu teringat
Akan dirinya
Menggugah segala yang ada
Dalam kenanganku
Sedapatnya aku menepis keinginan itu
Kuharap engkau dapat
Memaafkan aku

Apa yang terpancar dari dalam hati
Tak dapat aku bantah
Tak mampu kusingkirkan
Sesungguhnya aku sangat
Ingin melupakan
Inginku melupakan
Inginku melupakan

MY LOVE (just me) PART 3 (BERSAMBUNG PART4)

                        TIGA
                                                                                                       
  Tak terasa yah..waktu begitu cepatnya berlalu.Aku bahkan sudah melewati hari ke empat ulangan semester ini bersama Enny dan Dhika.nggak heran lagi kalau selama itu juga Enny lah yang selalu menertawaiku saat aku sedang berbagi contekan bersama Dhika,Tahu sendiri kan gimana usilnya dia saat meledekku,apalagi tentang contekan bergilir dari Andhika itu yang jelas-jelas dia adalah mantan cowokku.sekali lagi ‘mantan cowokku’.yah,walaupun pada akhirnya semua contekan yang Dhika buat sepenuhnya akan ku lempar juga ke arahnya.uu’ghh..dasar Enny tidak tahu berterimakasih ya,malahan menertawaiku tapi anehnya bahkan aku masih merasa tidak keberatan untuk berteman dengannya.Apalagi Dhika,aku tak menyangkanya sekarang aku jadi lebih terbiasa dan jauh lebih dekat dari sebelumnya yang terlihat masih canggung saat berpapasan dengan dia sewaktu menaruh tas di depan kelas di hari pertama ulangan.sekarang aku sudah jauh lebih dekat,tapi buka dekat seperti waktu aku masih jadi pacarnya looh..dekat dalam artian aku sudah tidak grogi dan tidak mempedulikan masa lalu,kami hanya seperti teman teman yang lainnya aku malah tidak pernah bicara berdua sekarang,aku berharap Dhika juga mau gabung dan bertanya padaku hanya saat kami sedang berkumpul saja,selebihnya aku sudah tidak tahu menahu lagi kegiatan Dhika selanjutnya begitu juga Dhika.Aku merasa nyaman dengan keadaanku sekarang . Dan aku bisa mengobrol ria dengannya pula saat menanti ulangan berikutnya,walaupun si Hitam Enny selalu saja memojokannku.tapi ya sudahlah memang sudah begitu sifatnya .aku juga tidak menyesalinya.karena bagaimanapun juga dialah satu satunya teman terbaik yang aku punya
 Aku melihat Yogi dari kejauhan lalu berlari menghampirinya,mengingat aku sudah dua hari tidak bertemu dia.
 “hoy!! Kemana aja lo” kataku setelah menepuk punggungnya dengan kedua tanganku tapi sepertinya Yogi hilang kendali seperti akan jatuh ke lantai setelahnya.kemudian kami duduk duduk di taman depan kelas tiga yang sekarang menjadi ruang di mana Yogi mengerjakan ulangan semester ini
“ kenapa.. Lemes gitu?!” kataku sambil melihat raut mukanya lalu duduk di sebelahnya aku tahu Yogi tidak akan pernah bercerita lebih dulu sebelum ada seseorang yang benar benar menanyakan perihal tentang masalahnya.Yogi memang selalu tertutup,hanya terkadang saja dia mau berbagi cerita tentang kehidupanya padaku.pernah suatu hari dia bercerita tentang pacarnya tapi ternyata harapanya tidak semulus yang yogi kira.Yogi adalah seorang yang tertutup,tidak sama seperti Andhika yang malah sudah seperti Ember saja,semua liku liku kehidupanya aku yakin Yogi sahabat terbaiknya sudah tau semuanya.apalagi Yogilah yang selama ini selalu menjadi perantara hubungan kami waktu dulu saat aku masih dekat dengan Andhika.walaupun Yogi jarang sekali berbagi masalahnya tapi menurutku cowok ini mempunyai suatu keasyikan tersendiri selain sebagai salah satu anak yang pendiam dan selalu memendam semua perasaannya.Dia akan bisa melucu dan mengasyikan hanya pada orang-orang yang sudah dia kenal saja.jangan harap Yogi akan melirik dan menyapa kalo orang itu belum pernah bertekur sapa dengannya atau paling tidak pernah bicara dengannya.tapi dari sifat dia inilah yang sering sekali membuat banyak kalangan cewek-cewek makin penasaran dan selalu mengejarnya.Apalagi ditambah bonus yang notabenenya Yogi adalah sang ketua kelas di sekolah ini.
 “Ooouwwhh!! Sakit ! “ teriaknya setelah aku memukul keras kakinya yang sedang duduk bersilah.dan buku fisika yang tadinya sedang dia bacapun terlempar di depanya
Untuk Sesat kamipun terpingkal. ada jeda hening sebentar lalu semuanya keluar dari mulut Yogi.Sekarang Dia sudah menjadi jomblo.itu katanya .Dia baru saja putus sama Viska tiga hari yang lalu.Entah apa alasannya sehingga Dia nekat mengakhiri semuanya dengan cewek yang sangat dia sukai sejak pandangan pertama menurut versi ceritanya padaku.Sepertinya dia tak mau berlarut-larut dalam masalahnya lalu Yogi mengajakku ke ruang Osis berniat membuat lencana mading untuk besok. Sesampainya di ruang Osis ternyata Andhika juga sedang berada disana duduk di depan komputer seperti sedang mengerjakan sesuatu lalu menoleh dan tersenyum setelah melihat kedatangan kami.Tiba-tiba saja aku merasa kaku dengan keadaan sekeliling.aku juga menangkap suatu keanehan tapi entahlah mungkin ini hanya perasaanku saja yang masih belum terbiasa dengan keadaan pertemanan ku dengan Andhika kembali.mungkin saja.
Tapi keadaan makin terasa aneh.Aku yakin sepertinya ini bukan perasaanku saja yang menyangkut tentang keadaanku dengan Andhika yang kembali membaik lagi.Keadaan ini memang terasa aneh.Selama berpuluh-puluh menit aku merasakan kebekuan di ruangan ini.kulihat Dhika yang biasanya banyak mulut itu tiba-tiba saja seperti terisolasi mulutnya.Mereka jarang sekali saling bicara satu sama lain…aneh!
************
 Aku mengeliat..
 ..

MY LOVE (just me) PART 2

                                                                            DUA


“ lo tahu nggak si rumahnya.?!“ desakku yang sudah agak panik.sekarang kami berada di kota grendeng kompleks kos-kosan purwokerto.tepatnya di dekat universitas jenderal soedirman purwokerto.kami sedang mencari sebuah alamat yang barusaja Rangga kirim lewat sms ke Enny. Merasa kesal karena tak kunjung ketemu juga jalanya akhirnya kami putuskan untuk berhenti di warung bakso dan menanyakan alamat tersebut pada penjual itu.
 “ permisi mas,numpang Tanya..emm..Gang mahesa di mana yam as? “ Tanya Enny sedikit Ragu
 “ ooh,gang mahesa tu masih ke sana mba,mbak jalan lurus saja sampai pertigaanujung sana,terus belok kanan.masih lurus aja sampai ada gang kecil di samping lapangan bola itu masuk saja.nah,gang mahesa di sekitar situ mbak “ kata tukang bakso itu panjang lebar
 “ooh,iya mas makasih ya mas “ kataku dengan nada sopan
  Sialan ternyata kami tersasar jauh.karena takut nyasar lebih jauh lagi kami berhenti di warnet ‘jogja comp’ dan meng SMS Rangga ntuk datang menjemput kami.
 Sampai juga kami di lokasi perjanjian.lebih tepatnya di sebuah tempat kos kosan.tempatnya sepi,maklum penghuni semua kamar di sini kebanyakan adalah para mahasiswa. Jadi jam jam segini tak heran jika keadaaan kost terlihat sepi.
Ooh,jadi ini kamar kost ican.nyaman juga ternyata tinggal di kost kostan,kita bisa bebas pergi tanpa ada hambatan dari orang tua kaya aku.aku sempat membayangkan andai aku menjadi anak kost.ah,yang benar saja
 Aku baru tahu kalau ternyata ican sangat menyukai Shymphony klasik.ternyata dia suka irama Biola.melankolis banget!!
 Astaga!!semua CDnya juga beraliran slow hits juga!!
Pasti Ican adalah salah satu tipe cowok romantic di dunia ini.aku menemukan CD milik PADI’Tak hanya diam’ lalu memasukanya ke dalam player CD yang berada di samping rak kaset,lalu merebahkan diri di kasurnya sambil menunggu Ican yang katanya dia masih ada kelas di kampus.sedangkan Enny dan Rangga terlihat asyik banget bermain PS di pojokan kamar ican. Aku merasakan aroma parfum ican yang masih menempel atau sengaja ia semprotkan di bantalnya yang semakin membuatku nyaman berada di kamar ini bahkan aku tak pernah merasa senyaman ini jika berada di kamar cowok.atau mungkin karena ini adalah kamar Ican.ahh,aku tak mempedulikanya
  “ hoy,mau tidur sampai kapan lo! “ suara Ican dengan nada dingin membuatku kaget setelah berkeliat. Aku langsung membelakakan mataku
 Sial!! Aku ketiduran di kasurnya.malu sekali rasanya aku melirik jam beker di rak buku di sampingku. 6.30. Gila!!bahkan aku tertidur pulas selama 3 jam di kamar Ican ini.Aku melihat ke arah Ican entah dengan rasa malu atau apalah yang jelas Ican sudah lebih dulu melihatku layaknya aku ini cewek idiot Tanpa merubah posisinya yang sedang berbaring di samping kasurnya yang masih aku tempati sambil memegang buku.Aku cepat bergeser menyamakan posisi dengannya
 “ sory,gue ketiduran “ kataku sedikit takut
 “E-enny..mana ? “ tanyaku lagi pelan
 “ pergi sama Rangga “ jawabnya datar tanpa merubah posisinya yang sedang membaca buku
 “ hah!! Terus gue ?! “seruku sudah seperti Idiot sekarang
 “ mana gue tau ..“ jawabnya tak peduli lalu berdiri dan menaruh bukunya di rak sampingku kemudian menyambar jaketnya.aku masih diam sambil melihatnya sampai dia membuka pintu
 “ masih nggak mau berdiri juga? Gue udah laper tau! “
Galak sekali,aku benar benar takut,Ican sadis sekali memperlakukanku saat tak ada temam temannya.
 Kami berjalan melewati gang gang dan menyeberang jalan raya.aku sempat berpikir kenapa Ican tidak mengendarai sepeda motornya saja kalau mesti harus berjalan sejauh ini.Aku selalu berjalan di belakangnya dan beberapa kali juga ican memperlambat langkahnya dan berjalan sejajar denganku.tapi beberapa kali juga aku melambatkan langkah kakiku hingga aku kembali berada di belakangnya
 “ heh.gue bukan penunjuk jalan buat lo “ lkatanya setelah ia membalikan badan.untung tak sampai aku menabraknya
 Kejam!!dia galak banget sama aku
 Aku berjanji nggak bakalan datang untuk menemui dia lagi.lebih parahnya saat makan malam dengan ican tadi.dia sedikitpun tak mengeluarkan kata kata padaku,justru ia malah menertawaiku dan mengatakanku bodoh saat aku berusaha untuk pulang sendiri.sampai akhirnya Ican mengantarku pulang sampai perbatasan jalan raya dekat rumahku.aahh..mungkin memang benar aku cewek bodoh,bahkan malah idiot,bagaimana bisa orang yang belum kita kenal ternyata aku sudah berani tidur di kamarnya.tapi itu semua kan di luar dugaan ku yang ternyata malah akan seperti ini. Aku malu sekali rasanya.

            ******

  “lo kalo ngenalin cowok ke gue yang bener dong,,masa gue I perlakuin kaya binatang peliharaan dia aja.. “ bantak gue pada Enny keesokan paginya
Dan Enny malah justru tertawa seperti baru saja melihat sirkus
 “ emang lo di apain aja sama dia..hahaa “ jawab Enny yang semakin kuat saja tawanya
 “ galakin gue,nyepelein gue,terus udah gitu,mau ngajak makan aja mesti pake acara bentak bentak segala.udah malu maluin gue lagi!! Emang dia siapa? Kayak yang sok Ok aja. Cakep si cakep,tapi mulutnya itu udah kayak harimau “ kataku kesal
 “ udah.. jangan di masukin hati lo belum tau si,dia itu sebenernya kan baik. “ katanya enteng setelah puas menertawaiku hingga membuat pandangan semua anak di kelas mengarah pada kami yang sebagian juga dari mereka ikut tertawa
 Rupanya mereka seneng juga ya melihatku menderita.
Mulai hari ini aku akan menghapus nama Icandalam otakku bahkan mungkin akumemerlukan alat pencuci otak agar nama ican benar benar hilang dalam otakkudan tidak lagi terdapat debu sisa namanya.Aku sudah sangat membencinya.
   AKU BENCI ICAN..!!
             *******
 Aku berjalan menuju kantin setelah bel istirahat berbunyi.Aku sudah sangat kehausan dan kelaparan karena sejak pagi tadi aku sudah mengeluarkan banyak tenaga untuk ngomelin Enny yang selalu saja membuatku sebal.Aku tidak mempedulikan temanku yang lain,entah Yogi,Ryan,Ita bahkan si Black.Aku hanya ingin menggasak otakku dan menaburinya dengan kata benci pada Ican saja yang sudah membuatku geram.Mungkin aku akan kembali ke statusku sebagai siswi dan sepertinya aku aku harus lebih giat lagi belajar untuk menghadapi ulangan semester yang akan datang. Oh tidak!! Bukannya ulangan semester tinggal dua minggu lagi?kenapa aku bahkan bisa melupakanya?
 
  Apa apaan ini..ramai sekali orang bergerumbul di mejaku.Aku baru masuk kelas setelah setelah kenyang dari kantin barusan.tak biasanya mereka berkumpul seperti ini di dalam kelas.Yogi,Enny,Si black,Dan ita bahkan ya ampun ngapain juga Andhika ada di kelasku bersama mereka.
 “ ada apaan sih?kok nggak ngajak ngajak gue. “ serobotku sambil menyeruak ke kerumunan itu.
 “lo duduk yang bener dong,kaki jangan ikut ikutan nampung di meja gue..geser ahh “ kataku sambil memukul kaki si Black yang berada di atas meja dudukku.lalu aku duduk di mejaku tepatnya di belakang bangku Ita bermaksud ikut ngerumpi juga.
 Aneh,begitu aku siap mendengarkan cerita selanjutnya mereka justru malah terdiam semua.bahkan mengakhiri pembicaraan .Ada apa ini? Apa mereka merasa terganggu dengan kehadiranku?Apa mereka sengaja merahasiakan sesuatu padaku?mencurigakan sekali mereka
  “ hoy! Kok pada diem si “ seruku
 “ telat si loe.. “ kata si Black yang segera berlalu pergi meninggalkan kami
 “ ayo dong En,Ita,Yogi..kalian tadi lagi pada ngomongin apa si? Kok kayaknya gue nggak boleh tahu gitu? “ kataku yang sudah seperti anak anjing minta susu saja
 “ Gue tdi abis ngasih tau kalo kalau semalem Gue nonton Bae Yong Jun dapet piala Oscar di Korea, sama Song Hye ko yang jadi Jie En di Film Full House itu..” jawabnya mantap
 “ nggak percay “ desakku. Memang aku akui kalau ita ini nge Fans berat sama para artis korea itu,bahkan selalu memonitor terus kegiatan para artis korea itu.Tapi sejak kapan Yogi,Tazos sama Dhika jadi ikut terserang demam korea itu.yang benar saja
 Ternyata Enny dari tadi sudah ingin tertawa melihat ke ingin tahuanku itu.Ia sempat terpingkal pingkal saat pelajaran antropologi nya bu Roro ayuningsih.sampai kami sempat di beri peringatan untuk memisahkan diri sebelum Enny menceritakan hal berkumpulnya mereka siang tadi yang belum sempat ia ceritakan padaku
   
*********
 
     Aku berjalan melewati setiap sudut penjuru di sekolah ini berniat mencari Enny.Dia berjanji akan bercerita entah tentang apa padaku setelah pulang sekolah nanti.Tapi sama sekali aku bahkan tak menemukan batang hidungnya sekalipun lalu aku duduk di taman depan kelas,Berniat menunggu Enny yang mungkin saja dia sedang ke kamar kecil di belakang sekolah.Aku berniat menyusulnya tapi aku mengurungkan niatku setelah membayangkan bau menyengat yang akan ku Cium di siang bolong ini kalau aku pergi ke Wc itu.
  Tiba tiba saja Andhika datang dan duduk di depanku
 “ Ngapain lo duduk sendirian di sini?nungguin siapa? “tanya Andhika
 “ Eny,gue nyariin Dia,lo liat dia nggak ?” balasku
  Aku merasakan sesuatu bergejolak setiap melihat Andhika berada di hadapanku
Entah itu rasa penyesalan atau keinginan yang tak terpenuhi yang jelas sekarang aku lebih menginginkan dia selalu ada di sampingku lagi.tapi mungkin itu sudah tak mungkin lagi.karena aku sudah terlanjur menawarkan Persahabatan saja saat aku bermasalah dengannya dan Dhika dengan relanya menerima semua yang aku katakana tanpa merubah segala sifat dan sikapnya padaku
 “kok malah jadi bengong kayak gini?lo lagi ada masalah ya “ tanyaDhika yang selalu siap menampung segala curahanku.Aahh..itulah Andhika.selalu saja ada di saat aku sedang tak biasa biasa saja
 Akhirnya dia berhasil menghiburku dengan menantang permainan adu tiga jari yang dulu aku sukai saat masih dekat dengannya.aku sampai di buat terpingkal pingkal karena kecurangan yang selalu dia lakukan saat bermain denganku.Ada ada saja bocah ini,selalu saja mendapatkan cara untuk menghiburku
 “ selamat ya Mey,semoga aja lo berhasil dapetin cowok impian lo “ kata Dhika membuat tawaku hilang seketika
 “ maksudnya? “ aku sempat bingung mencernanya.Aku tahu Dhika sebenarnya tak ingin mengatakannya lagi padaku.Tapi aku mendesaknya terus
  “ aku Cuma denger doang kok,katanya lo lagi pedekate sama teman baru lo “
Kalo boleh aku katakan aku lebih pusing lagi mengartikan ucapanya barusan
 “ Enak aja lo,enggak lagi ha ha ha… “ kataku sambil tertawa
 “banyak lagi yang ngomong “ jawabnya tanpa expresi apapun
  “ sok tahu lo “ balasku yang sebenarnya juga ingin tahu
 “ oiya,tadi kalian ramai ramai di kelas gue pada ngomongin apa si?kok waktu gue datang langsung bubar semua “ lanjutku
 “ kapan “ Tanya Dhika sambil mengerutkan jidatnya
 “tadi waktu istirahat ,lo lupa apa pikun si.baru aja beberapa jam masa udah lupa “
 “ oohh..itu “ katanya.aku masih siap mendengarkan kata kata selanjutnya
 “emang pada ngomongin apaan si?kayaknya privat banget deh “
 “ emang privat..”balasnya
 “terus? “
 “ ya nggak ada terusnya,udah.gitu aja “
 “aaahh..Dhika gitu deh..nyebelin banget.gitu aja nggak mau ngomong.ya udah “
 Kataku sebal
“ yee,gitu aja manyun.jelek lu”
 “ biarin wee.. “ jawabku agak jengkel  
“udah ah,gue mau pulang dulu ya daahh..” lanjutku

    **************

 “ serius?!! Yang bener aja lo!! “ teriakku histeris sambil menutup mulut dan berjalan mundur dari depan yogi yang sedang berjalan sambil bercerita padaku.Yogi masih tertawa sendiri membayangkan hal yang baru saja ia lihat di parkiran motor belakang sekolah.yah,Yogi baru saja melihat adegan Ita dan si Black tazoz berciuman di sana.
 “ suer!! Gue lagi nggak bohong “
 “hmm..apa gue bilang,pasti mereka ada sesuatu yang di sembunyiin dari kita.betul kan kata gue? “ kataku yang sudah seperti peramal saja
 “ iya iya..kali ini lo emang bener “ kata yogi mengalah
“ hemmmm…siapa duluu..Memey..” kataku seraya belagu lalu sebuah pukulan kecilpun mendarat di pundakku

  “ oiya yog,lo ngomong ngomong,gimana lo sama viska?” kataku setelah beberapa menit kami berhenti tertawa
Yogi memandangku penuh tanda Tanya
“ gue baik baik aja kok,viska udah maafin gue”
Apa?? Maafin? Emang yogi salah apa sama viska,bukanya viska yang dulunya sering bikin masalah sama yogi
“ apanya yang di maafin?”
 “ ada deehh..” serunya sambil menerawang ke langit
Aku mengerutkan dahi lalu memukul kepelanya
“ huu..dasar loo..” kataku geli yang selalu tertipu kata katanya.aku mencoba memperhatikan wajahnya saat tertawa barusan yang ternyata masih cakep alami seperti saat aku pertama kali bertemu dan mengenalnya sebelum menjadi ketua osis dulu
 “Mey..!! “ suara itu. Aku dan yogi langsung mencari sumber suara barusan yang sepertinya memanggil namaku. Yah,Enny ternyata seang melambai lambaikan tangannya kearah kami dari sebrang jalan raya sambil berteriak memanggil namaku.ku lihat segerombolan cowok cowok yang tak lain adalah komplotanya rangga dan ican yang sudah siap masing masing di atas sepeda motornya.
 Ya ampun.. jantungku berdegup kencang sekali,ngapain sih si ican mesti ada juga di sini.harusnya kan dia masih marah atau benci sama gue Setidaknya setelah kejadian waktu itu




              **********************************
 4 september 2004
“ kok diem sih mey” rayu rangga saat melihat mimik mukaku.aku tahu mereka komplotanya rangga itu sedang bahagia hari ini atau paling tidak mereka sedang bersenang senang karena  sudah mendapat jatah makan malam gratis di café ternama di sini,dan enny tentunya dia juga mendapatkan dobel kebahagiaan tentunya,bahagia karena makan makan kembali bersama kekasihnya dan barusaja ia di beri kejutan langsung dari rangga setelah ican tertawa dan meminta enny memejamkan matanya sesaat kemudian rangga mengeluarkan kalung perak yang kelihatanya indah sekali tapi aku tak terlalu melihatnya di dalam remang-remang café itu.tapi tidak dengan ku kalian tahu sendiri kan keadaanku ?
 Aku mungkin akan memilih menyendiri atau memilih untuk pulang saja kalau saja rico tak menemaniku.Aku masih sangat tertutup dengan Ican setelah kejadian waktu itu,sebenarnya yang membuat aku sakit hati adalah dengan tatapannya yang tajam setiap kali dia melihatku tanpa bicara sepatah katapun padaku,padahal bisa di bilang aku dan dia hanya berjarak kurang dari lima jengkal saja dan aku hanya tertunduk dan merenungi nasibku hari ini yang membuat Ican sudah sangat membenciku.aku bisa melihatnya dari cara sikapnya.yah,dia hanya mau bicara pada rico,enny dan Rangga saja.oke,aku akui aku salah,aku sudah terlalu banyak membuat onar di hadapannya,tapi tidak dengan cara yang seperti ini,cara yang sama sekali membuatku dongkol dan ke kanak-kanakan ini.
 “ haloo…ko diem aja sih?” kata Rico setelah menepuk pundakku
“ kita dugem aja yuk..” lanjutnya sambil menggandeng tanganku
“ nggak ah,gue nggak biasa dugem .” jawabku seadanya
“ gue ajarin deeh “
Dan aku tetap menggeleng lalu Rico menggandengku ke arah belakang Café dan duduk di antara bangku yang berjajar mengelilingi tembok bata yang sudah di hias berbagai macam gambar dan hiasan lampu beraneka warna.aku memilih duduk di batu pavling yang berjajar membatasi rimbunnya rumput jepang di halaman belakang café itu
“nah,disini udah ngga ada orang,lo boleh cerita apapun dan sebanyak apapun sama gue tanpa ada orang yang tau masalah elo” katanya setelah duduk beberapa menit setelahnya.Aku bingung apa yang harus aku katakana pada Rico tentang diriku ini atau pertanyaan apa yang akan aku tanyakan tentang hal cueknya Ican padaku
“ lo nggak perlu takut sama perasaan lo,Ican nggak marah kok sama lo,dia ngga seburuk yang lo kira “ aku segera mengangkat mukaku dan mengarahkan pandangannya pada Rico dengan mimic kaget.tak mengerti tentang apa yang dia katakana padaku barusan .
“ maksud lo..? “ aku berharap sekali Rico akan tahu tentang keadaanku saat ini dan ternyata benar,Rico tahu kalau aku sangat tidak nyaman dengan apa ygn sedang aku alami.
 “ gue tau lo nggak enak sama Ican kan?hehe..udahlah nggak usah di ambil hati.Dia ngga semunafik yang lo kira kok “ kata Rico berusaha mencairkan suasana.Aku menghempaskan napas panjang dan berdoa dalam hati,semoga apa yang Rico ucapkan terkabul.
 “ tapi gue nggak enak banget ko sama dia,lo liat kan Ican ngeliat gue aja seperti mual mual gitu.kalo emang dia benar-benar marah saat aku  ketiduran di kamarnya tanpa ijin dia emang itu kesalahan terbesarku, tapi kan Ric,ngga seharusnya juga kan dia tunjukin di depan umum gini? Aku malu banget ric,maluu..mau di taro dimana coba mukaku..hhhhh..udah ah aku mau pulang saja “ kataku sambil berdiri dan mengibas ngibaskan belakang celanaku karena debu yg menempel.aku berbalik menghindari tatapan Rico yang sudah pasti akan membuat hatiku lebih sempit
“ heyyy..mau kemana? Acaranya kan belom selesai,ngga enak dong kalau acara mala m ini kacau hanya dengan alas an itu “ kata Rico . malam ini hanya Ricolah satu satunya orang yang bisa menenangkan emosiku

  **************

 Aku membuka dan membaca  berbagai macam buku pelajaran dan catatanku.aku harus bisa semaksimal mungkin berhasil menghadapi ulangan umum semester awal hai senin besok. Aku tidak mau terlihat bego lagi di mata mereka.di mata sahabat-sahabat ku tentunya
 Ya tuhan!! Bagaimana bisa aku mengikuti ulangan semester tanpa kartu ulangan. Sial!! Aku baru menyadarinya kalu Lusa adalah hari terakhir pengambilan kartu ulangan.Gimana nih,uang SPP saja aku masih nunggak  untuk bulan ini.
Aku berlari menghampiir ayah Di ruang yang sedang duduk di depan TV
  “ Ayah! Aku mau ngomong sama ayah “ Seruku
  “iya,Ada apa ? “ jawabnya santai seperti tak memikirkan nasibku saja
 “ Ayah,uang SPP bulan ini kan belum bayar yah,mana mungkin aku dapat kartu ulangannya “ kataku menjelaskan
 Pertama ayah hanya diam aku tahu hati ayah sangat sedih,tapi ini tidak bisa di biarkan,mengingat syarat-syarat pengambilah kartu ulangan itu yang Ternyata harus terlebih dulu melinasi SPP sampai bulan depan,sedang aku bulan ini saja masih belum di kasih duit
 “ Aduh,gimana ya mey,masalahnya ayah belum punya uang.kamu sendiri tau kan bulan-bulan ini kerjaan ayah lagi sepi “ katanya yang sebenarnya sudah membuatku ingin menangis.aku hanya mendengus kesal
 “ memang kalau belum lunas ngga bisa di ambil? Kan Cuma bulan ini saja yang belum bayar? Administrasi yang lainya kan sudah lunas semua “ tambah Ibu yang  selalu menganggap semua enteng di matanya
 “ ngga bisa bu!! Persyaratanya emang seperti itu,harus lunas sampai bulan depan! “ balasku lalu aku berlari ke kamar menahan hasrat ingin menangis ku,aku sebenarnya tidak mau membuat mereka merasa terbebani seperti ini tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa selain meminta bantuan kepada mereka.
Tuhan..kenapa cobaan ini begitu terasa berat sekali kurasakan..entah itu dirumah,atau saat aku bersama teman-temanku.kenapa di saat masa lajangku aku harus selalu merasa berbeda dari yang lain.Aku tahu betapa besar perjuangan ayah menyeolahkanku hingga aku sebesar ini dengan kedua adik adikku.Aku tidak terlalu kuat berhadapan dengan ayah saat aku meminta sesuatu padanya,semua hanya akan membuat derai air mataku menjadi semakin deras saja

**************

 “Arrgh..!! “  jenis ulangan apalagi sih ini,aku sama sekali tak mengerti apalagi menjawabnya melihatnya saja aku merasa belum pernah.Soal latihan umum biologi ini seperti ingiin membunuhku saja.
Aku pusing! Seperti mau mati saja rasanya menghadapi latihan ulangan semester macam ini.bagaimana bisa konsen belajar,sedangkan kartu ulangan saja aku belum mendapatkanya
 “ hstt!! Udah selesai belom  “ bisik Enny dari seberang mejaku
 Aku hanya menggelengkan kepala
Akhirnya Yogi yang sepertinya mengetahui keadaanku segera melempar jawabanya ke atas mejaku hati hati dengan kertas kecil sebelum pak mulyo melihatnya.sepertinya ita juga ikut berduka atas kebodohanku kali ini.dia melempar dua jawaban yang Yogi berikan i padanya tadi.dan Enny lah orang terakhir yang menerima lemparan terakhir jawaban dari yogi setelah aku selesai menurunnya.

 “ Lo kenapa sih,akhir akhir ini nggak semangat gitu “ kata yogi saat berpapasan di depan pintu kelas. Aku hanya mengangkat bahu  sambil menengadahkan kedua telapak tanganku lalu memonyongkan bibir sambil mengangkat kedua alis tebalku
 Yogi hanya membalasnya dengan memincingkan bibir sambil melihat ke atas seolah seperti anak idiot . Tidak ada percakapan lagi sampai kita berpisah di depan pintu kantin karena tiba-tiba saja ia memutuskan mencari si Black tazoz mengingat sesuatu yang barusaja ia akan sampaikan padanya entah tentang apa.
 Akhirnya aku duduk sendiri di tepian bangku paling pojok kantin setelah membeli sekaleng cola.Aku melihat Andhika di antara kerumunan anak-anak yang sedang membeli makanan.Dia tidak sendiri,Andhika bersama Dhea teman satu kelasnya.Aku sempat tersenyum sekilas saat melihat tawa mereka dari kejauhan tanpa mereka sadari.Mereka kelihatan bahagia sekali,Tiba tiba saja aku seperti iri melihat keakraban mereka
 Tidak!! Aku tidak boleh menyesali apa yang sudah menjadi keputusanku.Aku cepat cepat menyeruput habis Cola ku dan keluar mencari teman temanku yang lain.Aku tahu tempat favorite mereka yang tak lain adalah duduk di tepi lapangan basket di samping pintu gerbang sekolah tepatnya di bawah pohon besar
 “ melisa..!! “ seru bu sofi saat melihatku berjalan di depan ruang administrasi tempatnya .aku berhenti dan menengok ke arahnya
 “ ke sini sebentar deh” katanya lagi
 MAMPUS!! Aku sudah bisa menebak pasti bu sofi akan segera member peringatan padaku untuk segera melunasi segala kekurangan SPP ku dua bulan ini.aku sempat menyesali kenapa aku mesti kenal sama guru ini,membuat dia mudah sekali mengenaliku
 “ ada apa bu “ kataku sambil melihat bu sofi yang sedang sibuk mengacak acak kartu berwarna kuning yang ku yakini adalah kartu ulangan untuk siswa kelas dua sesekolah ini
 “Ini punya kamu,sekalian di bawa aja biar ibu nggak repot datang ke kelas kamu nanti “ kata bu sofi sambil menyodorkan kartu berwarna kuning itu
 “Hah ?! “ aku kaget setengah mati  “ aku dapat kartu?nggak salah ini bu? “
Melihat keherananku bu sofi lalu mengerinyitkan kedua matanya bingung
 “ loh kamu ngga mau apa? “ katanya masih heran
 “ iya tapi bu,bukanya aku belum lunas? “ aku lebih heran lagi di buatnya
Bu sofi terlihat seperti berpikir lalu tersenyum genit
 “ bukanya kamu yang nitip sekalian sama Andhika tadi pagi ?“ aku menganga bu sofi terus melihatku seperti mau tertawa.mungkin aku terlihat seperti anak idiot kali ini di matanya.Aku segera pamit dan bergegas mencari Andhika. seluruh penjuru sekolah sudah ku itari tapi aku tidak menemukanya lalu aku berjalan ke arah belakang kantin di mana dulu aku sering duduk bersama Dhika sat kami masih pacaran di bawah pohon belimbing .Aku berharap Andhika berada di sana,di tempat kesukaanya yang pernah dia katakana padaku.Dan tepat sekali,aku bahkan tidak merasa heran melihatnya berada di tempat sesepi ini karena inilah satu satunya tempat kesukaanya yang ku tahu. aku melihatnya sedang duduk sendirian di bawah pohon favoritnya itu.Entah apa yang sedang dilakukan Dhika seorang diri di sini.Kenangan saat bersama Andhika di tempat ini segera memnuhi otakku seketika
aku memejamkan mata sebentar berusaha melenyapkan bayangan itu secepatnya dan melihat kembali kea rah Andhika,
 “ ngapain kamu kesini? “ ternyata Dhika sudah mengetahui kedatanganku.Aku berjalan mendekatinya,Dhika langsung mematikan Rokoknya ke dalam rumput jepang di sekitar tempat duduknya yang sengaja di tanam pengurus kebun sekolah ini
Apa?!! Dhika merokok? Sejak kapan?
 “ aku cari kamu “kataku sedikit gugup lalu melanjutkan kata kataku
 “maksud kamu apa pake ngelakuin ini segala?” kataku sambil menyodorkan kertas kuning yang Tadi bu sofi berikan padaku ke hadapanya
Dhika hanya tersenyum kecil saat aku masih berdiri di depanya meminta penjelasan lalu mengulurkan tangan padaku dan menarikku duduk di samping.kami terdiam beberapa saat sebelum menjelaskan sedikit kata padaku.ya. tidak terlalu banyak kaya yang dia ucapkan padaku untuk menjelaskan bahkan hanya beberapa suku kata saja yang keluar padaku yang intinya hanyalah karena dia masih peduli padaku.aku bahkan tidak menjadikan itu sebagai penjelasan malahan itu merumitkan otakku, lalu dia menceritakan kembali bahwa kemaren saat dia akan melunasi Administrasinya tak sengaja dia melihat beberapa kartu ulangan milik siswa siswa kelas dua yang masih belum di berikan bu sofi danctak sengaja melihat kartu namaku ada disana
 “ terus aku Tanya ke bu sofi, gitu ceritanya. Puas?” katanya tanpa panjang lebar
Aku hanya mendesah setelah mendengar sedikit penjelasanya
 “ kenapa sih Dhik,kamu mesti kayak gini “ kataku lirih
 “aku malu..
Ngga tau harus berbuat apalagi untuk kamu “ kataku lagi
 “ malu kenapa?aku aja ngga begitu malu“ katanya tanpa melihat ke arahku tak ada kata kata lagi setelah itu sebelum dia memandang bebas ke arahku tanpa ada orang lain melihatnya
  *************
 “Ha..ha..ha !! gue yakin dia masih suka sama lo.buktinya dia masih saja perhatian gitu sama lo “ kata enny sambil terkekeh setelah aku menceritakan kejadian barusan padanya.Enteng sekali dia bilang seperti itu.Dasar jangkung bisa bisanya dia buat aku ke Gran tingkat akut gini
 “ Dibikin enak aja lagi,anggep aja itu keberuntungan lo” lanjutnya
 Yah,benar juga katanya.aku ikut tersenyum kecil.tak sia sia aku mendengarkan ocehanya barusan
“iya juga sih “ jawabku polos “ tapi ..Enn- “
 “ Ehh tunggu dulu!! Gue denger denger Dhika udah jadian sama dhea,tapi kenapa dia mesti urusin kamu gitu ya mey,,padahal bu sofi kan juga kenal sama dhea”kata Enny sambil menggaruk garukan jari-jarinya ke kepala
“ ah,yang bener,lo dapat info dari mana lo “ tanyaku yang sebenarnya ingin tahu juga
“ jieeehh,,ngga rela nih ..?” ledeknya lalu melanjutkan kata katanya
 “Ryan yang ngasih tau ke gue,Terus tadi pagi,gue juga liat sendiri dhea di boncengin Dhika waktu berangkat” kata Enny meyakinkan
 “duuhh,!kenapa lo nggak bilang ke gue dari kemaren?gue jadi malu banget,tadi gue nyari nyari Dhika sampe ujung sekolah ini tau “ kataku sambil mengintai semoga saja tidak ada yang mendengar pembicaraanku kali ini
 “ makanya,lo cepet cari gebetan baru,jangan cumin Didi..didi..didi..mantan pacar SMP lo yang konyol itu “
 “ enak aja lo bilang..emang gue apaan “ balasku tak terima
 “ eh,serius nih,gimana? Ican..lo udan suka kan sama dia?” katannya mengejekku
 “ boro boro gue kepikir  punya rasa sama dia,deket dia aja gue udah was was takut dia gebrak gue “ sahutku
 “hahaa..mau aja lo kena tipuan dia,dia itu sebenernya suka banget sama lo tau,udah..jadian aja sama dia,,lo ngak bakal nyesel deh gue jamin! “ katanya bersemangat
 “ dih ogah ya.. “ Enny makin terpingkal mendengar jawabanku
 “ ntar juga lo bakal tahu sendiri kok kalo udah waktunya..makanya siapin diri ajah kalo ntar tiba tiba dia nembak lo haha..” dasar Enny..teman macam apa si dia ini
Suka ya melihat temanya sendiri menderita.Awas saja nanti
 “ sory mey,sekarang gue masih belom boleh ngasih tau semuanya ke elo,tapi setidaknya lo udah dapat bocoranya kan dari Enny,gue kan sahabat baik lo hee “
 Apa? Emangnya ulangan apa pake bocor bocoran segala.Aku benar benar tak mengerti apa yang dia katakana padaku.tak mengerti dengan semua sifat yang meraka miliki,mereka semua sahabatku yang saat ini sangat membuatku bingung
 ***************

  Malam ini aku berusaha keras membuka dan membaca semua buku dan teori  di dalam buku dan LKS satu per satu.lalu berusaha mengulangi  soal soal latihan yang ada di dalamnya yang pernah ku kerjakan.sebenarnya bukan aku yang mengerjakanya melainkan Andhika.ya Andhika,seperti yang sudah pernah aku katakana dialah yang sudah banyak menjadi pahlawankusaat mengerjakan soal soal latihan . Sial! Kenapa sih bocah itu selalu saja muncul dalam ingatanku.
Hoey!! Sadar mey..Dhika itu bukan milik lo lagi Dia milik Dhea!!
Aku seperti tidak mempercayai semua ini.bahkan setiap kali aku membuka catatanku.aku selalu ingat padanya.bagaimana tidak,dimana-mana hampir di setiap helai lembar buku catatan dan buku LKS ku semua penuh dengan tulisan tangannya.yah,selama hampir tiga bulan ini Andhika lah yang selalu membantuku mengerjakan soal soal latihan .bahkan di setiap lembar pada bukuku catatanku ataupun lembar LKS  banyak sekali tersimpan kenangan indah di sana yang selalu mengingatkanku saat aku kembali membuka setiap lembar demi lembarnya.kenangan saat kami tertawa,juga saat dia memanggilku kodok saat aku tidak berhasil memecahkan sebuah soal yang aku anggap mematikan itu.juga  kenangan saat Dhika merengkuhku pun ada di dalamnya,yah kenangan disaat aku sedang balajar bersama Dhika aku sangat kagum dengan dirinya dan berpikir dialah malaikat yang paling baik yang pernah tuhan kirim untukku yang selalu ada disisi ku,yang selalu siap dan setia dan akan selalu ada di saat aku membutuhkannya,dial ah yang selalu menjagaku di saat aku menemui suatu kesulitan kesulitan yang tak dapat aku lalui seorang diri,dia jugalah yang selalu memberi penerang dan selalu menasehati agar menjadi seorang wanita yang tegar.sesaat setelah aku membayangkan saat dia tidak ada di sisiku ,entah apalah jadinya aku . aku takut sekali kalau saja suatu saat Dhika akan merasa bosan denganku dan pergi jauh dari hidupku aku benar benar takut kehilangan Dhika,disaat Dhika sedang konsentrasi penuh dengan satu soal yang waktu itu tak bisa kami pecahkan,aku melihat keseriusan Di wajahnya,seolah dhika tidak pernah sekalipun bermain main atas semua tanggung jawabnya sebagai lelaki yang selalu ada dan melindungiku,dia yang selama ini selalu menjagaku,memberi ruang kebahagiaan dalam kehidupanku,Dia juga yang memberi semangat saat aku tidak berhasil menyelesaikan semua tugas tugasku atau masalah dengan tuntutan kehidupanku yang selalu aku kesali dan saat itulah aku merasa Dialah milikku yang paling berharga di dunia ini yang aku miliki satu satunya dan tidak ingin sedetikpun dia meninggalkan ku aku takut apa jadinya aku saat dia tidak ada.aku bukanlah apa apa tanpa kehadiranya dan entah kenapa tanpa aku sadari aku sudah menitikkan setetes air mataku dan mengalir begitu saja di pipiku tanpa aku merasakanya saat aku mmandangnya dari balik punggungnya.aku hanya membayangkan betapa sangat sempurnanya manusia seperti Dhika hadir dalam kehidupanku dan mengisi ruang dalam kehidupanku deras dan semakin deras airmata ini mengalir tanpa kata .saat Dhika mengusap wajahku aku baru tersadar dari lamunan burukku atas ketakutanku saat kehilangan dirinya
“kenapa menangis?” tanyanya setelah mengusap aliran air di wajahku .aku hanya menggeleng dan melihat wajah Dhika yang serius meminta jawaban atas airmataku   
semakin terisak aku mendengar kata katanya lalu membenamkam wajahku di bahunya.saat itulah aku baru sadar bahwa harta paling berhargaku adalah Dia,tapi sekarang harta itu telah menjadi milik orang lain,entah siapalagi yang akan menjadi pahlawanku nanti. Tak terasa buku yang sedang ku pengang perlahan basah oleh tetesan airmata itu lagi..ketakutanku telah terjadi,bahkan aku sendiri yang mengawalinya.aku sendiri yang memutuskannya..aku yang membuat perpisahan ini,aku yang membuat perpisahan ini.
 Tidak..!! aku tidak akan pernah bisa memaafkan kesalahanku kali ini.aku harus mempertanggung jawabkan semua kesalah pahamanku.aku menengkupkan kedua telapak tanganku menutupi wajah.merenungkan betapa jahatnya aku telah membuat perpisahan ini yang sebenarnya aku masih sangat sangat mengharapkan Dhika sepenuhnya kembali lagi padaku.Andai semua bisa kembali aku pasti akan berusaha sebisa mungkin membahagiakan Dhika sepenuhnya sebisa yang aku lakukan.tapi kesalah pahamanku saat itu telah membuat semua menjadi berantakan.dan keputusanku untuk memutuskan Dhika terucap begitu saja hanya karena kesalahpahaman semata.yah kesalah pahaman bahwa aku telah menganggapnya telah berpaling dariku dan menganggap Dhika mempunyai gebetan baru di luar sekolah yang pada dasarnya tak ada bukti nyata sekalipun yang membuktikan berita berita palsu yang menyebar luas di sekolahan ini. Entah siapa itu yang tega membuat pertengkaran kami waktu itu.hingga kata putus terucap begitu saja dari mulutku yang langsung membuat Dhika droop dan pada hari berikutnya entah dimana rimbanya selama dua hari berturut turut tak pernah menginjakkan kaki di kelas.dan sesudahnya semua seperti berjalan begitu saja hingga sekarang
 ********************

  Inilah hari pertamaku mengikuti ulangan umum semester pertama.Aku gugup.juga Grogi.entahlah tapi aku sudah semaksimal mungkin belajar selama yang kau bisa.Aku berjalan menyusuri lorong lorong kelas dan mencari ruangan di mana nomor bangkuku tertulis  jelas di dalam kartu ulangan berwarna kuning itu.
 “ aha “ aku tersenyum setelah menemukan nomorku yang ternyata aku duduk di baris kedua di lajur pertama.Hatiku lebih berdebam keras  lagi.kira kira siapa yang akan duduk di bangku di depanku.sat aku sedang berpikr tiba tiba Enny masuk dan berteriak padaku membuat semua mata mengarah pada kami
“meeey..gue disini hahaa!!“ serunya histeris sambil menepuk nepukan tangan ke meja di mana ia akan duduk nantinya.Aku lebih histeris lagi setelah tahu ternyat Enny duduk di baris ke dua meja ke tiga,lebih tepatnya di meja belakang samping kananku.aku tidak menduganya sama sekali tapi aku yakin pasti nantinya kita akan mendapatkan banyak teguran teguran dari para pengawas karena kebisingan kami nantinya
 “ eh,entar contekan contekanya lo bagi bagi ke gue loh.awas kalo engga!! “ancamku karena aku merasa di meja kedua yang sepertinya harus lebih waspada dari pada Enny yang duduk di bangku ke tiga seberang mejaku.untung sekali aku di bangku nomor dua aku bersyukur sekali mengingat namaku yang berawalan huruf A yang sering sekali kebagian meja paling depan.tapi kali ini aku sepertinya sedang beruntung.aku melihat Ita duduk di bangku paling pojok dan melambaikan tangan padanya member ancaman agar nanti ita melemparkan jawaban pada kami.lalu ita hanya membalasnya dengan menjulurkan lidah setelah mengatakan “OK’ pada kami
  “ aduh mey,kira kira siapa ya yang duduk di depan dan belakangku,semoga aja dia anak yang pinter mey, “ katanya seraya berdoa
 “lo udah tau siapa yang duduk di depan dan belakang lo?! “ tanyanya melanjutkan kembali
 “mana gue tau,belom datang kayaknya.mungkin anak kelas tiga atau mungkin juga anak kelas satu,kan di acak.yang penting semoga aja jangan Arya kalo yang duduk anak kelas dua juga “ jawabku menyingkirkan nama Arya yang selalu membuat onar dan bodohnya minta ampun itu.aku masih memikirkan nama nama siswa yang berawalan huruf A sampai D,tapi sepertinya meja ke dua nomor satu di depanku ini menurutku masih berawalan huruf A.tak mungkin juga di tempati nama dari E sampai Z.secara aku melihat urutan urutan yang lainnya di susun terurut seperti itu.yang sudah ku lihat
 Bel peringatan masuk berbunyi.peserta ulangan yang sudah di tentukan nomornya dari kelas satu dan dua mulai duduk di bangkunya masing masing.kecuali bagi siswa kelas tiga karena mereka sudah di pisah ruangannya . belum ada anak kelas dua yang menduduki bangku depanku.karena setelah aku melihat semua peserta setiap meja diisi oleh dua peserta masing masing kelas satu dan di sampingnya kelas dua.aku baru melihat anak dari kelas satu yang duduk persis di depanku tapi di sampingnya msih belum juga muncul anak kelas dua.aku pasrah mungkin saja Ahmad anak kelas 2-1 yang aku sangat yakini setelah beberapa saat aku ingat namanya sebelum nama anita yang duduk di meja pertama baris ke tiga itu.aku menghempas mungkin hanya Rita lah yang duduk di belakangku saja yang bisa di pastikan paling pandai.tapisetelah berpikir bahwa susah sekali nantinya kami berbagi contekan,mengingat rita duduk di bangku ke dua belakangku.ah sial! Sedangkan di sampingku duduk murid kelas satu Dia cowok tapi terlihat lebih dewasa dariku.sejak bel berbunyi dia selalu bercerita dan banyak sekali bertanya padaku tentang sekolah ini dan baru berhenti bercerita saat pengawas masuk dan memerintahkan agar semua tas dikumpulkan di depan.saat aku berjalan untuk menumpuk tas mataku berpapasan dengan Andhika.aku melihat dia tersenyum padaku.belum sempat aku membalasnya karena aku sibuk memikirkan apa Dia juga duduk di ruang ini,aku menengok dan mendapatinya dia sedang mengeluarkan alat tulisnya dari dalam kelas di depan meja dudukku dan saat dia berbalik untuk menumpuk kembali tas ranselnya.aku baru tersadar tentang namanya ANDHIKA ASTAREZA !
  “hai” sapanya setelah kami duduk di meja masing masing.aku hanya dapat membalas senyumnya tanpa bisa berbuat apa apa
 GOD ! aku sama tidak pernah menyangkanya sama sekali

   Lima belas menit sudah berlangsungnya ulangan pertamaku ini,suasana hening sekali seperti tak ada kehidupan yang terdengar,bahkan suara kaki yang bergeser sedikitpun bisa terdengar dari jarak lima meteran.benar benar suasana yang mencekam.apalagi saat melihat tatapan pengawas di depan,sorotanya begitu tajam membuatku tak bisa berkutik sedikitpun.Aku melihat sosok Andhika yang nyata nyata sekarang berada di hadapanku aku saat sesekali melihat punggungnya ada sebuah desiran hebat berkelibat di dadaku.seperti sesak yang mengganjal ruas sisi jantungku.semakin aku melihatnya semakin sesak saja rasa desiran jantungku.Andhika begitu tegar menghadapi semuanya begitu santai saat melihatku dari arah manapun bahkan saat tak disengajapun aku tidak pernah melihatnya grogi ataupun salah tingkah,berbeda sekali denganku.yang selalu tercengang bahkan cenderung seperti orang terkena stroke saat aku melihat sosoknya.
Aku melihat Andhika begitu santai mengerjakan soal demi soal.ku akui soal ulangan ini begitu mudah bahkan untuk siswa bodoh seperti aku ini.karena ini adalah ulangan soal agama aku yakin sekali semua siswa akan dengan mudah mengerjakanya,aku saja sudah hamper selesai mengerjakanya
 Aku melirik ke arah Enny saat dia melihatku dia langsung menahan tawanya sambil memegangi mulutnya dengan tangan kirinya lalu menunduk sebentar dan kembali dengan aroma tawanya yang seperti orang gila menahan suaranya  yang sepertinya akan segera meledak itu kalau dia tidak menutupnya aku membalasnya dengan menjulurkan lidahku sambil memoncongkan bibir sambil menekuk mukaku lalu kembali melihat ke arah si pengawas di depan seperti maling dengan merundukan kepala takut mereka memergoki kelakuan kami lalu melihat ke seluruh bagian ruangan ini melihat semua siswa yang sepertinya sudah terlihat tanpa beban.aku sedih karena Yogi,Ryan ,dan Ita tidak satu ruangan denganku. suasana sudah semakin risuh,hingga pak pengawas memperingatkan bagi yang sudah selesai di harap untuk cepat keluar sehingga  tidak mengganggu siswa yang masih belum menyelesaikan sisa soal soalnya
 “ hsstt…udah selese belom?” bisik dika untuk yang kedua kalinya sambil menyandarkan punggungnya ke bantalan kursi tanpa melihat persis ke arahku
 “udah .,kamu?” jawabku seperti menahan sesuatu yang terganjal di perut saja
Lalu kutanyakan hal yang sama pada Enny dia rupanya juga sudah siap berhambur keluar mungkin sudah ingin mengoceh sepertinya.karena dari satu setengah jam tadi kami tak bisa berbuat apa apa selain menilang nilang kertas buram bertuliskan macam macam soal itu. Aku dan Enny segera berdiri setelah aku kembali melirik ke arahnya dan mengisyaratkan untuk segera keluar
 “aku duluan ya.. “ kataku pada Dhika yang diikuti enny setelahnya.ku lihat Enny sempat menepuk punggung Dhika lalu beberapa detik kemudian Dhika juga ikut keluar bersamaan dengan siswa lainya

    ********************