Mengenai Saya

Foto saya
purwokerto, jawa tengah, Indonesia
terimakasih kawan,,karena kau,,sekarang aku bisa bahagia,,teruslah belajar apa yang bisa dan dapat kamu lakukan untuk kebahagiaanmu,,,jadilah sahabatku dan telusuri diriku,,,semoga ini bisa menjadikan kita untuk bisa saling berbagi,,,thank,,,

Rabu, 14 Maret 2012

MY LOVE (just me) PART1

                     SATU 

“Waah..cakep banget !! gila!!”teriakku histeris.aku tak tahu apa aku sedang bermimpi atau apa,yang jelas saat ini aku sedang memegang foto ican yang bagiku sangat menawan itu.
Yahh ican teman baiknya rangga.Rangga yang satu kampus dengan Ican kawan setianya yang selalu bareng hampir dimanapun mereka berada.pacar enny sahabat baikku di kelas 2-c ini.
Hmm…manis sekali ican ini.Ican adalah Basis dari salah satu Band yang mereka dirikan 3 tahun silam yang diberi nama ‘EXOS’ sekarang namanya sudah  dari aku terus memandangi fotonya yang sedang duduk di sebuah batu besar dengan kaos putih dan jaket krem’nya,sambil memasukan ke dua tangannya ke saku jeans pensilnya.bahkan saat pelajaran fisika tadi aku masih terus memandangi foto itu sampai si hitam enny merampasnya dari tanganku dan berjanji akan membuangnya kalao aku masih terus melihat foto itu,yang katanya sudah membuatku gila.
 “ iya-iya gu simpen deh,tapi kmbalikan ke gue bentar dong,gue kan belum puas ngeliatinnya..” rengek ku pada enny.
Menjijikan sekali aku ini .tapi aku benar-benar mengaguminya..sungguh!!
Tapi bukan berarti aku jatuh cinta sama dia ,terus ngejar-ngejar dia loh..aku udah pernah bilang kan kalo aku benar-benar tak pantas jika aku kenal sama ican itu yang jelas-jelas berbeda sekali dari tampang dan kepribadian gue tentunya.
           *******************************
 Istirahat siang ,aku masih tetap di kelas.yogi pergi menemani enny beli obat pesanan ibunya ke apotek dekat sekolahan,dan ita tadi bilangnya sih mau keluar sama si black tazoz(sekedar nama panggilan)nggak tau kemana.ishak kulihat dia pergi kekantin sama ryan dan anak-anak yang lain. Hanya aku saja yang masih duduk di kelas.aku mencoba mambuka buku fisika milik ita yang ku pinjam tadi untuk menyalin pelajaran menulis kemarin yang belum ku selesaikan,aku memang sering telat menulis pelajaran dan bahkan bias sampei kelupaan menyalinnya.yahh..apalagi kalo bukan males.alasan lain juga bisa di jadikan alas an karena aku sekertaris di kelas dan setiap kali menulis pelajaran menulis aku yang selalu menulisnya di papan tulis itulah yang sering membuatku terlambat menulisnya.aahh..tapi untuk kali ini aku telat menulis pelajaran tadi pagi karena sibuk membahas tentang ican dan fotonya yang membuatku sudah buta dan lupa segalanya itu,,
“Aaaarrggghhh..!!! lagi-lagi  ican. Aku bisa benar benar gila karena dia....” gerutuku
 “apa..PR latihan..??” seruku kaget.  Sialan . ternyata bu Hesti meninggalkan PR latihan soal sebanyak 5 buah dan aku bahkan tidak menyadarinya kalau ada PR seperti itu.
 Aku menutup buku fisika ku,mengambil pensil sekalian penghapusnya lalu berjalan menuju kelas 2-a. yah,seperti biasa andhika lah satu-satunya malaikat untuk soal-soal yang benar-benar tak ku mengerti
 Tunggu!! Aku sepertinya mengingat sesuatu.ohh..benar sekalikenapa aku mesti berjalan ke kelas 2-a dan mencari andhika lagi..?? aku baru sadar bahwa lusa kemaren aku baru saja putus sama dhika.tak mungkin kalau aku masih meminta bantuanya lagi.muka tembok banget kalau aku masih mencarinya
Aku tertunduk dan memandang sedih buku fisika ku. Lalu berbalik menuju kelas ku kembali Tapi 
“oohh..!! “aku tersentak setengah mati  “Andikaa,,??”
Andhika sudah berdiri persis di hadapanku
 “mau kemana..??” Tanya dia sambil melihat buku fisikaku kemudian mengambilnya dari tanganku,lalu berjalan ke kelasnya sambil menarik tanganku
 “ nih..udah selesai” katanya lalu nyengir sambil menutup buku nya yang baru saja ia salin ke buku ku.untung saja PR itu sama persis seperti yang sudah di kerjakan kelas 2-a kemaren,jadi andhika tak perlu ikut pusing lagi menjabarkanya.
Aku masih menatap heran dhika,kenapa dhika terlihat seperti tak ada apa-apa saja di antara kita setelah pemutusan itu.
 Aku benar-benar tak tahu diri,atau otakku terlalu lambat untuk berpikir..kenapa akutak menolaknya saja dari tadi..!!

***********************************************

 Aku berjalan menuju rumah bude yang bersebrangan dengan jalan raya yang kurang lebih berjarak 500 meter dari rumahku untuk menunggu enny.tadi, sepulang dari sekolah enny berjanji akan menjemputku sekitar pukul 3.00 sore.
 Kami sudah janjian dengan rangga dan teman-teman lainnya yang tentu saja dengan ican pula. Hmmm…benar benar tak bisa di bayangkan lagi.Entah bagaimana aku saat ini,yang jelas senang sudah pasti aku rasakan saat ini juga. . .

  Oohh…ternyata begini cara mereka bergaul.sekarang kami sudah berada di kedai ayam bakar bersama Enny,Rangga,Ican dan empat orang lain yang juga teman teman mereka.kami ber tujuh empat cowok dngan tiga cewek termasuk aku sedang duduk menunggu porsi ayam bakar datang sambil tertawa dengan gurauan mereka yang begitu menyenangkan.
 Aku sempat menangkap pandangan ican yang mengarah padaku beberapa kali,dan dia langsung terlihat mengalihkan pandanganya saat kumelihatnya.aku ingin tertawa saja sepertinya.Tapi kali ini tidak Dian semakin berani menatapku tanpa teman teman lainya menyadarinya,bahkan aku sama sekali tak menyangka kalau dia bakalan bertanya padaku
 “ kok nggak di makan sih Mey..nggak doyan yaa..?? “ kata kata Ican membuatku tak bisa berkutik. Yapp!! Tentu saja pertanyaan itu membuat semua mata tertuju ke arahku dan memandang kami berdua suasana diam menjadi ramai seketika,dan kulihat mereka lucu lucu sekali.dan setelah itu aku tak mendengar lagi Ican berkata atau bertanya padaku lagi bahkan aku sudah tak lagi melihat lirikan dia yang sebenarnya aku sangat mengharapkanya.
 Aku baru tahu barusan kalau ternyata undangan makan malam kali ini ternyata Ican yang bayarin semuanya.ohhh..aku tak heran lagi kalau tadi Ican  bertanya seperti itu padaku
  Tidak..!! Aku bahkan tak mempercayai semua ini Rencana yang sudah ku siapkan matang matang dari kemarin untuk semaksimal mungkin untuk dapat bercanda dengan Ican gagal total.Bahkan Ican sama sekali tak menemaniku atau bertanya lagi padaku.Malah dia terlihat asyik sekali ngobrol dan tertawa bersama Shanty teman kampusnya tanpa mempedulikan aku atau Enny lagi.
Aku mendengus kesal “kalau tau kejadianya bakal kaya gini,mending aku tolak saja dari dulu!! “
 Aku ingin pulang saja..!! Eny.!! Di mana dia sih! Aku mendengus kesal sambil berusaha mencari si hitam Eny.ngga terlalu hitam sih sebenernya
 Sialan!! Tentu saja dia sedang bermesraan sama rangga.
ARRRGGHH!! Aku benci semua ini..!!
************************
  Pagi ini aku benar benar tidak menawarkan senyum sedikitpun pada Enny.biarkan saja dia terus-terusan merayuku untuk tertawa.Asal tahu saja aku paling sebal banget kalau aku sampai di cuekin seperti kejadian semalam itu. sepertinya Yogi tertarik dengan cerita Enny yang baru saja menceritakan tentang hal cemberutnya aku saat ini dan Yogi malah ikut tertawa dan mulai meledek ku sambil menjejariku..Dasar kalian itu teman macam apa kalian.Aku berjanji bakalan ngetawain balik kalian kalau saja suatu saat aku mendengar cerita kalian yang menyedihkan seperti aku kemarin
   Knapa sih hari ini aku tertimpa sial terus,Bukan hari ini tapi dari kemarin.Bahkan saat ini aku benar benar tak menemukan satu orangpun untuk di ajak bicara.Tega sekali teman teman ku..Di saat aku malang seperti ini bahkan tak ada seorangpun yang menghibur.Langkahku tiba-tiba saja berhenti tepat di depan pintu ruang BP
 Yah,,harapan satu satunya adalah Pak Firdaus guru BP dan sekaligus kepala dari perguruan pencak silat di sekolahan ini yang sudah pasti banyak di gandrungi banyak murid-murid di sini karena ketampanan dan gaya eksotisnya.Aku sempat tersenyum dan dan berjanji akan menceritakan semua kesialanku padanya tanpa sisa lagi.
Lagi lagi sial,aku bahkan tak menemukan batang hidungnya sekalipun setelah aku mengetuk dan membuka pintu ruangan itu.Expresi senyumku langsung berubah seketika setelah melihat ruangan yang kosong ini.aku mendengus kesal lalu keluar melanjutkan langkah ku yang bahkan aku tak sadar apa aku sedang berjalan atau melayang dan Aaahh…..
 Tuhan!! Kesialan apa lagi ini,aku menabrak seseorang dan aku terjatuh.aku mendongakan kepalaku ..Andhika.. !!!
 Dan entah apakah ini keberuntunganku apa kesialanku selanjutnya yang jelas sekarang aku duduk di teras depan kelas 3IPS2 sebelah ruang BP.tepat di sebelah aku terjatuh tadi karena Dhika segera menuntunku ke tepian kelas
 “ lo kenapa si lesu banget gitu..?? sakit?? “ Tanya Dhika keheranan sambil memandangi raut muka ku
“ lagi ada masalah..?? “ lanjutnya
Aku hanya menggeleng
 “ terus..?? “ Tanya dhika lagi
 “ tepatnya lagi ketiban sial terus “ kataku datar
 Dhika sempat tertawa kecil setelah aku menceritakan sederet kesialanku yang ku alami sejak kemarin.Beruntung aku masih punya seseoang seperti Dhika.Aku sempat menyesali betapa bodohnya aku kenapa dulu aku memutuskanya hanya karena kecemburuanku yang tak masuk akal.Dasar bodoh !!
Oh tidak!! Aku baru menyadarinya bahwa dhika ternyata sudah memotong rambutnya.Dia terlihat lebih imut dan tampan dengan rambut pendeknya yang sengaja di buat seperti acak acakan dan berdiri. Tuhan..kenapa dhika jadi berubah lebih cakep dn keren sekali setelah aku memutuskanya..
 Aaahh…aku mendesah lagi,sepertinya Dhika masih heran padaku
   
                **********
 “ Pijitin dong yah punggungku..pada pegel semua “ rengek ku sambil menjatuhkan badanku di sofa dekat ayah. Sekarang aku yang minta giliran pijit,setelah tadi adik kecilku affan meminta ayah untuk memijitnya.
Ahh..ayah emang jago banget mijit pantas saja banyak teman-teman ayah yang tak sungkan sering meminta bantuan pijit pada ayah.
Nyaman sekali pijatan ayah .sekilas bisa membuat punggungku terasa ringan kembali setelah tadi terasa seperti sedang memikul beton seukuran gajah
 “ Makanya pulang sekolah istirahat yang cukup,jangan keluyuran terus “
Aku merasakan bakal terjadi sesuatu setelah ibu angkat bicara tadi.
 Ternyata benar, ibu langsung cepat menanggapinya. Aku jadi tak bernafsu lagi nonton film kesukaanku di TV. Untung ayah sudah selesai mijit.Aku cepat meninggalkan ocehan ibu, karna kalau tidak aku pasti bakalan kena marah lagi akibat aku sering pergi keluar bersama teman-temanku.
Bosan sekali rasanya kalo sudah kena marah ibu.Aku berhambur ke luar tanpa mempedulikan kata kata ibu.
 “ Meli..!! kamu ini,kalo orang tua ngomong di dengerin dong. “ kata ibu yang dari tadi sudah sewot
  Aku benci rumah ini,,!! Benci..!! benci..!! 

             ***********

   Aku berjalan menuju gerbang sekolah tanpa semangat sekalipun.pikiranku masih kacau dengan ocehan ocehan yang selalu ibu katakan. Seperti tak tahu masalah anak muda saja.Pergi sedikit dilarang, mau ketemuan sama temen aja mesti ada teman yang nemenin.Untung saja ada Enny yang selalu pandai merayu Ibu. Coba kalau tidak,aku pasti sudah seperti anak kucing yang selalu di pingit kemana mana.
 Dari kejauhan aku melihat segerombolan anak anak di sekolah ini berdiri dengan was-was di depan pintu gerbang.Aku penasaran dengan apa yang terjadi di sana
Aku baru menyadarinya kalau hari ini pak Imam kepala sekolah di sini sedang berdiri tepat di depan pintu gerbang mengawasi para muridnya untuk memastikan apa mereka sudah memakai dasi,sabuk dengan warna hitam dengan baju di masukan rapi kedalam.
 Gawat!! Dasiku ketinggalan di rumah..aahh,kenapa juga masih pakai gasper putih.aku baru ingat kalau mulai sekarang sudah ada peraturan baru.Aku segera berbalik sebelum pak imam melihatku dan menyuruh untuk berjemur di lapangan.
 “Ada pemeriksaan di gerbang!! “ kataku pada yogi setelah aku mencegatnya
 “ hah..?? aduh gawat, dasi gue ketinggalan di laci kelas kemarin.!! “ katanya panik
 Tiba tiba saja Dhika datang dan yogi cepat memberitahunya. Dhika terlihat seperti sedang berpikir.aku sempat ingin tertawa membayangkan reaksi pak Imam saat melihat sabuk rantai yang di pakai Andhika saat ini
Tapi terlihat manis juga ia kenakan.cocok sekali,Dhika jadi terlihat lebih gagah dan imut.upss..hampis saja aku tak bisa mengontrol emosiku pada Dhika karena penampilanya saat ini yang memukau.
 “ gini aja yog.. “ kata Dhika seperti tak melihat diriku saja
 “ elo sekarang masuk duluan pake dasi gue,sabuk lo kan udah item.entar kalo lo udah selamat,lo lempar dasi sama sabuknya dari tembok pembatas belakang kantin “ lanjut Dhika
Yogi cepat meng ‘iya’kan kata-kata Dhika barusan,tapi yogi mengusulkan agar aku yang masuk lebih dulu.
 Akhirnya aku selamat melewati gerbang maut itu.
 “ kalian dimana..?? “kataku dari balik tembok pembatas
 “ udah lemparin ajah,keburu telat nih “ sahut yogi dari balik tembok
 Dan akhirnya semua selamat juga melewati gerbang bermata-mata pak kepsek itu. Untung saja di dalam sekolah ini hanya kepala sekolah saja yang sering mengawasi peraturan itu. Mungkin karena para guru di sini terlalu enggan menegur setiap murid yang bahkan hamper rata-rata tak mematuhi peraturan kelengkapan siswa itu sehingga di dalam kelas tak tak masalah lagi kalau tidak memakai dasi atau sabuk berwarna hitam asal tidak tersorot dari pandangan pak Imam saja
 Kegiatan melempar sabuk dan dasi itu adalah masa terindahku bersama Dhika dan Yogi. Yah,setidaknya ini menandakan kesetia kawanan dari mereka.bahkan setiap kali ada pemeriksaan seperti ini aku sering melihat mereka menungguku untuk memastikan apakah kami sudah siap memasuki gerbang bermata-mata itu dengan aman.
           
***********
  “ Sepi juga yah nggak ada si black “ kata Enny setelah beberapa menit tak ada lelucon lagi yang keluar di antara kami . Saat ini kami ber empat dengan yogi dan  Ryan sudah berada di kantin sedang menikmati bakso telor dan mie ayam kesukaan kami.
 “ iya nih,jadi ngebosenin banget nggak ada tukang gombalnya..emang dia pergi kemana sih..?” kataku yang juga ingin tahu
 “ katanya si mau nganter Ita pergi ke tukang foto copi,ngopi’in sejarah yang pesenan kita itu “ sahut yogi
 “ oohh “ balasku sambil mengangguk angguk
 Tunggu!! Sepertinya aku merasa ada sesuatu yang nggak beres dengan mereka
 “ eh, kalian pada nyadar nggak sih kalo si black sama ita sekarang kok jadi deket banget ya..?!“ kataku yang masih berpikir
 “ iya juga si,mereka akhir akhir ini sering banget ninggalin kita kita deh,kayak udah ngelupain kita kita ajah, “ balas Enny
 “ gue juga sempet mikir kayak gitu tadinya,tapi gue nggak enak ngomongnya sama kalian “ lanjut Ryan lalu melanjutkan menyantap mie ayam kesukaanya lagi
 “ wah,kita perlu penjelasan dari mereka nih..jangan-jangan…” kata Enny
 “ betul itu.kita perlu jawaban yang tegas dari mereka..” lanjut ku penuh semangat
 “ ya.kita tanya aja nanti kalo mereka kembali “ balas ryan
 “ hoy!!kayak yang kalian nggak tahu aja,mereka kan emang udah kaya gitu dari dulu “ sergah Yogi
 “ tapi ini beda lagi.. “
  “ iya beda banget tau,kita aja kalo butuh apa perlu bantuan si Black,paling juga dia cuman lemparin kuci motornya doang,kalo enggak juga paling nyuruh orang buat bantuin kita,iya nggak En?nggak kayak ke Ita deh kayaknya “ kataku meminta dukungan Enny
 “ lo bener Mey, kayaknya enggak deh..” sahut Enny
 “ ya kalo itu si beda.. “ kata Yogi enteng lalu menyeruput kembali es tehnya
 “ terus bedanya apa coba?kita sama sama temen deketnya,tapi kayaknya si Black ngga sebegitu perhatianya deh ke kita,nggak  kaya ke Ita..iya nggak Mey? “kata Enny tak mau kalah
 “ iya tuh,dia nggak pernah kaya gitu ke kita “ jawabku
 “ya kan kalian masing masing udah ada,Elo udah ada Rangga.. “ balas Yogi seperti tak mau kalah juga
 “ nah,coba gue?gue kan sama juga kaya Ita..tapi perhatiannya nggak sama kayanya deh sama Ita “ balasku
 “ dulu kan lo ada Dhika yang perhatiin,Bahkan sampai sekarang juga masih kan“ kata Yogi lagi yang tetep tak mau kalah
 “maksud lo..? “ tanyaku
 “ngga ada. ..udah lah ngapain juga  di bahas masalah kayak gituan,,lagian kalo emang mereka pacaran emang kita mau ngelarang..? “ kata Yogi
 “ bukannya kaya gitu,harusnya sebagai temen,setidaknya kita juga perlu tahu kan? “kata Enny
 “kali aja mereka masih malu “ balas Rian seperti tak mempedulikanya lagi.

                ***************
 Pelajaran ke tujuh atau lebih tepatnya jam pelajaran terakhir adalah mata pelajaran Sejarah.Ah,lagi lagi mesti ada ulangan harian.Rasanya otakku sudah hamper mau pecah saja.terang saja,dari pagi sampai sekarang sudah penuh terisi sesak oleh semua mata pelajaran hari ini.harusnya pelajaran terakhir itu di isi penerangan atau sebangsanyalah untuk melepaskan saraf saraf yang sejak pagi sudah menegang.
 Untung saja guru itu segera pergi setelah menulis sepuluh soal di papan tulis. Aku jadi tak perlu sibuk lagi untuk berpikir.Aku menjatuhkan kepalaku di atas meja untuk tidur beberapa saat,sementara yang lain sibuk berkicau masing masing memanfaatkan waktu selama ditinggal bu Desi guru sejarah itu.
 “eh,lo bener juga Mey..liat tuh ita sama black,kayaknya mereka lagi asyik berdua mbahasin sesuatu “ kata Enny yang terus memperhatikan mereka.Aku bahkan membiarkan Enny berceloteh sendiri tentang gerak gerik Ita dan Black di meja pojok belakang.aku sudah benar benar mengantuk,ku berikan buku sejarahku pada Enny dan berpesan padanya sebelum aku tertidur dengan sendirinya
 “ jangan lupa tulisin jawabanya di buku gue,gue udah kaya mau pingsan nii.. “ kataku lemas. Aku sempat mendengar Enny mendengus dan memarahiku.Tapi selanjutnya aku tak tahu lagi apa yang ia katakana padaku
  “ hah pulang!!?? “ seruku setelah Enny berteriak dan mengguncang guncangkan pundak ku dan memuncratkan sederet omelan nya padaku yang tentu saja aku hanya tertawa sambil mendengarkanya saja
 “ Horee..!! akhirnya pulang juga “
  
         *****************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tulis komentar disini